Bahaya Menyepelekan Dosa Kecil
Ada beberapa hal yang dirahasiakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tanpa diketahui oleh manusia, tapi yang dirahasiakan itu sangatlah dahsyat. Mengapa demikian??
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyimpan dan merahasiakan murkanya, tak ada yang tahu atas dosa apa Allah murka pada kita. Itu sebabnya Rasul Shallallahu 'alaihi Wasallam berpesan pada Aisyah Radhiallahu Anha :
"Wahai Aisyah hindarilah dosa-dosa yang biasa diremehkan, karena ada utusan khusus dari Allah untuk mencari dan mencatatnya." (HR. Ibnu Majjah)
Ini merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam kepada Ummul mukminin Aisyah. Ini merupakan wasiat yang amat berharga dan berbobot, yaitu berupa peringatan tentang hal yang sering kali dilalaikan banyak orang yaitu Dosa-dosa kecil.
Setelah Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam wafat, Annas Radhiallahu Anhu juga pernah berkata: "Sungguh kamu sekalian sudah mengetahui berbagai amal yang menurut pandangan kalian lebih lembut dari sehelai rambut, tetapi pada masa Nabi dulu kami menganggapnya sebagai dosa-dosa besar yang menggugurkan amalan-amalan baik." (HR. Bukhari)
Perhatikanlah kalau yang dikatakan sahabat Annas Radhiallahu Anhu seperti itu pada masa sahabat, lalu bagaimana andaikata Annas melihat kondisi orang-orang pada masa sekarang?
Ummu Dardah juga pernah berkata: "Pada suatu hari Abu Dardah masuk kerumah sambil marah-marah, maka Ummu Dardah bertanya: "Ada apa engkau ini?" Abu Dardah menjawab: "Demi Allah aku tidak melihat sedikitpun dari ajaran Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam diantara mereka kecuali sholat yang masih mereka lakukan" (HR. Bukhari)
Seorang muslim tidak akan memandang perbuatan dosa yang terjadi didepannya lalu berkata tanpa menaruh perhatian itu hanya dosa kecil dan remeh, tetapi dia akan takut terhadap siksa Allah, menangis karena takut terhadap penderitaan api neraka dan merasa rugi andai kata dia terhalang untuk masuk syurga.
Dulu ada seorang zahid Bilal bin Sa'ad yang berkata: "Janganlah engkau melihat kepada kecilnya kedurhakaan, tetapi lihatlah siapa yang engkau durhakai!"
Seorang muslim akan selalu merasa khawatir terhadap dirinya dan takut kepada siksa Allah. Maka dari itu dia selalu berada dalam ketaatan kepada Allah dan melaksanakan kebaikan.
Abdullah bin Mas'ud Radhiallahu Anhu pernah berkata: "Sesungguhnya seorang mukmin memandang dosa-dosanya seakan-akan dia sedang duduk dibawah gunung dan khawatir gunung tersebut akan jatuh menimpanya, sedangkan seorang pendosa akan memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat dihidungnya lalu ia mengibaskan tangannya didepan hidung untuk mengusir lalat tersebut" (HR. Bukhari)
Jadi, dosa kecil bisa dianggap besar disisi Allah jika seseorang menganggap remeh dosa tersebut. Oleh karenanya jika seseorang menganggap besar suatu dosa maka dosa itu akan kecil disisi Allah, sedangkan jika seseorang menganggap kecil atau remeh suatu dosa maka dosa itu akan dianggap besar disisi Allah.
Dari sinilah jika seseorang menganggap besar suatu dosa maka ia akan segera lari dari dosa dan betul-betul membencinya.
Dalam kitab Madarijus Salikin Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata: "Sebuah dosa besar terkadang dibarengi dengan rasa malu, rasa takut dan pengagungan akan beratnya dosa tersebut hingga menjadikannya dianggap menjadi dosa-dosa kecil. Dan sebaliknya sebuah dosa kecil terkadang dibarengi dengan sedikit rasa malu, sikap tak acuh, tidak takut dan meremehkan hingga menjadikannya dikategorikan dalam dosa-dosa besar, bahkan menjadikannya meningkat ke level tertinggi dari dosa-dosa besar itu.
Sebagian orang terlalu percaya dengan banyaknya amal dan terlalu merasa aman dari ancaman siksa atas dosa-dosanya, sikap seperti ini tentu saja salah, seorang muslim seharusnya tetap beramal dan berharap amalannya diterima dan dosa-dosanya diampuni.
Itu sebabnya Ibnu ‘Aun rahimahulloh pernah berkata: "Jangan terlalu yakin dengan banyaknya amal karena sesungguhnya anda tidak mengetahui apakah amalan anda diterima atau tidak. Jangan pula terlalu merasa aman dengan dosa-dosa anda karena sesungguhnya anda tidak mengetahui apakah dosa anda diampuni atau tidak".
Sesungguhnya amalan anda tidak terlihat anda, anda tidak mengetahui apa yang Allah perbuat terhadap amalan anda apakah ditulis didalam buku catatan dosa atau dituliskan didalam buku catan amal shaleh.
Dosa kecil bisa lebih membahayakan, pada umumnya orang jatuh tersandung bukan karena batu besar tapi karena kerikil kecil. Demikian pula dengan dosa, banyak orang yang berhasil menghindari dosa yang besar sementara ia mengumpulkan dosa-dosa yang kecil.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan kamu menganggapnya remeh padahal dalam pandangan Allah itu soal besar". (QS. Annur: 15)
"Dan kamu menganggapnya remeh padahal dalam pandangan Allah itu soal besar". (QS. Annur: 15)
Dosa besar terbilang kecil jika dibandingkan dengan kemurahan Allah. Tetapi dosa kecil jika engkau lakukan berulang-ulang akan menjadi dosa besar. Dosa kecil sama seperti percikan api, bila dibiarkan bisa membakar sebuah kota.
Pepatah mengatakan:
Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Bukankah gunung itu terbentuk dari kumpulan kerikil?
Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Bukankah gunung itu terbentuk dari kumpulan kerikil?
Demikianlah Allah menyembunyikan murkanya pada suatu kemaksiatan dari sekian banyak kemaksiatan yang mungkin dilakukan oleh hambanya.
Oleh karena itu seorang muslim harus menghindari segala kemaksiatan dalam bentuk apapun karena dikhawatirkan didalamnya tersimpan murka Allah. Na'udzubillah
Semoga Allah menghindarkan kita dari segala salah dan dosa.
Wallahu 'alam
Wallahu 'alam
Post a Comment for "Bahaya Menyepelekan Dosa Kecil"