Waspadai, Sebar Foto Atau Video Dengan Aurat Terbuka, Dosa Jariyah!
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh
Syariat agama telah melarang melihat gambar aurat orang lain baik langsung, melalui gambar foto ataupun video. Lalu bagaimana dengan produsennya atau orang yang membuat, bagaimana pula sosok-sosok yang memerankan? Dan juga bagaimana dengan orang yang menyebarkannya??
Kita tentu sering mendengar istilah Amal Jariyah, yaitu amal yang pahalanya akan terus mengalir meskipun pelakunya telah meninggal dunia. Ia akan tetap mendapatkam kucuran pahala selama amalnya masih dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk melakukan kebajikan.
Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus, kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya." (HR. Nasa'i dan Tirmidzi)
Sebagai mukmin yang sadar akan pentingnya bekal amal dihari kiamat tentu kita sangat berharap bisa mendapat amal semacam ini. Saat kita sudah pensiun beramal namun Allah tetap memberikan kucuran pahala karena amal kita dimasa silam.
Sebaliknya, dosa juga memiliki karakter yang sama meskipun memang ada perbedaannya, dalam syariat agama ada dosa yang sifatnya sama, dosa yang tetap terus mengalir sekalipun pelakunya telah meninggal, dosa yang akan tetap ditimpakan kepada pelakunya sekalipun dia tidak lagi mengerjakan perbuatan maksiat itu. Inilah Dosa Jariyah.
Betapa menyedihkannya nasib orang ini disaat semua orang membutuhkan pahala dialam Barzah, dia justru mendapat kiriman dosa dan dosa. Kita bisa bayangkan penyesalan yang akan dialami manusia yang memiliki dosa jariyah ini.
Satu prinsip yang selayaknya kita pahami bahwa yang Allah catat dari kehidupan kita tidak hanya aktifitas dan amalan yang kita lakukan namun juga dampak dan pengaruh dari aktifitas dan amalan itu.
Allah berfirman dalam surat Yaasiin
"Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (lauh mahfuzh)." (QS. Yaasiin : 12)
Orang yang melakukan aktifitas dan amal yang baik akan Allah catat amal baik itu dan dampak baik dari amalan itu. Karena itulah islam memotivasi umatnya untuk melakukan amal yang memberikan pengaruh baik yang luas bagi masyarakat. Karena dengan itu dia bisa nendapatkan pahala dari amal yang dia kerjakan plus dampak baik dari amalnya.
Sebaliknya, orang yang melakukan amal buruk atau perbuatan maksiat dia akan mendapatkan dosa dari perbuatan yang dia lakukan ditambah dampak buruk yang ditimbulkan dari kejahatan yang dia kerjakan. Selama dampak burul itu masih ada dia akan terus mendapatkan kucuran dosa itu. Na'udzubillah
Itulah Dosa Jariyah yang selalu mengalir, sungguh mengerikan dosa ini.
Mengingat bahayanya dosa jariyah ini Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan umatnya agar berhati-hati, jangan sampai kita terjebak melakukan dosa ini.
Salah satu sumber dosa jariyah yang telah diperingatkan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam adalah mempelopori perbuatan buruk. Mempelopori dalam arti melakukan perbuatan buruk itu dihadapan orang lain sehingga banyak orang yang mengikutinya. Meskipun dia sendiri tidak mengajak orang lain untuk mengikutinya.
Dalam hadits yang dituturkan oleh Jarir bin Abdillah Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka." (HR. Muslim)
Orang ini bisa jadi tidak mengajak masyarakat sekitarnya untuk melakukan maksiat yang sama, barangkali juga tidak mendorong orang lain untuk melakukan perbuatan dosa seperti yang dia lakukan. Namun dia melakukan maksiat itu dihadapan banyak orang sehingga ada yang menirunya atau menyebarkannya.
Karena itulah anak adam yang pertama kali membunuh dia dilimpahi tanggung jawab atas semua kasus pembunuhan karena kedzoliman dimuka bumi ini.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Tidak ada satu jiwa karena terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kita bisa bayangkan orang yang pertama kali mendesain rok mini pakaian you can see kemudian dia sebarkan lalu ditiru banyak orang sekalipun dia tidak mengajak khalayak untuk memakai rok mini, namun mengingat dia yang mempeloporinya kemudian banyak orang yang meniru, dia mendapatkan kucuran dosa semua orang yang menirunya tanpa dikurangi sedikitpun.
Yang lebih dahsyat lagi dari itu adalah orang yang membuat, menyebarkan gambar atau video tak senon*h melalui cakram atau internet kemudian ada orang yang menonton atau membacanya. Apalagi bila orang yang menonton atau membacanya itu kemudian berzin* atau bahkan atau bahkan memperk*sa, maka semua orang yang terlibat dalam pembuatan dan penyebaran akan mendapat aliran dosa dari semua maksiat yang ditimbulkan karenanya.
Belum lagi bila unggahannya itu dibagikan ke orang lain hingga menjadi viral, maka setiap kali dilihat atau bahkan diunduh, disimpan, dan dilihat pada waktu-waktu tertentu maka dia akan terus mendapatkan bagian dosanya. Na'udzubillahi min dzalik
Lalu bagaimana jika seseorang sudah terlanjur melakukan dosa jariyah? Lalu apa yang seharusnya dilakukannya agar dosa jariyah tersebut tidak lagi mengalir pada dirinya dan diampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala?
Cara menghentikan dosa itu mengalir harus dengan sungguh-sungguh bertobat.
- Jika sudah menyebarkan keburukan maka berusaha menghilangkannya dan mencarinya agar dihapus.
- Jika sudah mengajarkan keburukan maka berusaha memperbaiki dan menyebarkan kebaikan, mengajarkan orang lain tehnik-tehnik beramal sholeh melalui media-media yang pernah ia gunakan untul maksiat sebelumnya.
- Jika pernah mengunggah gambar atau video dirinya dengan penampilan tidak senon*h, atau menyebarkan gambar atau video orang lain, maka dia harus menghapus unggahannya itu dari akunnya sendiri lalu sebisa mungkin menelusuri jejak-jejak gambar itu di internet kemudian menghapusnya. Setelah itu hendaknya bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
- Jika sudah berusaha mencari tapi tetap tersisa di dunia maya, semoga hal ini dimaafkan. Karena sudah diluar kemampuan manusia.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya." (QS. Al-Baqarah : 286)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman:
"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu." (QS. At-Taghabun : 16)
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam menjanjikan dalam sabdanya:
"Orang yang telah bertaubat dari dosa-dosanya (dengan sungguh-sungguh) adalah seperti orang yang tidak punya dosa."
Nah demikianlah penjelasan mengenai Bahaya Dari Dosa Jariyah semoga kita selalu dijauhi dari hal-hal tersebut. Aamiin
Semoga Bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh
Post a Comment for "Waspadai, Sebar Foto Atau Video Dengan Aurat Terbuka, Dosa Jariyah!"