Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hujan, Rahmat Atau Azab?

Hujan memang berkah dan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tapi tidak selalu setiap tahun turun membawa berkah dan rahmat. Dalam beberapa kasus hujan deras terkadang menjadi azab, dampaknya yang merusak, banjir, tanah longsor dan air bah, bahkan sampai merenggut nyawa. Bahkan bisa saja hujan tetap turun tapi tidak membawa berkah sama sekali.

Inilah yang diisyaratkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sabdanya:
"Kemarau bukanlah kalian tidak ada hujan sama sekali, tetapi hujan turun tapi tak menumbuhkan apapun." (HR. Muslim)

Rasanya kekhawatiran akan datangnya masa tersebut sangat besar. Apalagi dengan kondisi alam dan udara yang tercemar akibat ulah manusia ikut memberikan pengaruh terhadap kualitas air hujan. Saat ini ada yang dikenal dengan Hujan Asam yang mengandung gas belerang.

Hujan ini nemiliki dampak yang merugikan bumi dan kehidupan. Hujan ini bisa menyebabkan gangguan pernafasan pada manusia, korosi pada bangunan, tumbuhan kering, layu dan mati. Hujan asam juga merusak ekosistem perairan dan lingkungan lainnya.

Dalam berbagai kasus hujan juga menjadi azab dan petaka bagi umat-umat terdahulu, salah satunya yaitu Kaum 'Aad, kaumnya Nabi Hud Alaihi Salam ini Allah binasakan dengan mengirim azab hujan pasir yang mengubur mereka.

Itu sebabnya ketika menyaksikan mendung, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak serta senang, beliau gelisah, beliau sangat khawatir yang datang bukanlah rahmat melainkan laknat seperti yang menimpa Kaum 'Aad.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan:
"Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihat mendung atau angin, maka raut wajanya pun berbeda. "Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah, jika orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu girang. Mereka mengharap-harap hujan akan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau. Jika melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda tidak suka." Beliau pun bersabda: "Wahai Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa aman? Siapa tahu ini adalah azab. Dan pernah suatu kaum diberi azab dengan datangnya angin (setelah itu). Kaum tersebut (yaitu kaum 'Aad) ketika melihat azab, mereka mengatakan, "Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami" (Bukan) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih." (QS. Al-Ahqaaf : 24)

Selain kaum 'Aad, kaumnya Nabi Nuh Alaihi Salam juga disiksa dengan hujan yang turun terus menerus hingga menyebabkan banjir besar yang menenggelamkan semuanya, kecuali orang-orang yang beriman bersama Nabi Nuh Alaihi Salam.

Maka, ia mengadu kepada Tuhannya:
"Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku). Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh keatas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh)." (QS. Al-Qamar : 10-14)

Kaum lain yang Allah azab yaitu bangsa Sodom dan Gomorah, kaum Nabi Luth Alaihi Salam. Karena kemaksiatan dan penyelewengan fitrah mereka serta kekufurannya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memusnahkan kaum ini dengan cara yang mengerikan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan kami turunkan kepada mereka hujan batu, maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu." (QS. Al-A'raaf : 84)


Wallahu 'Alam.

Post a Comment for "Hujan, Rahmat Atau Azab?"